Proses pembelajaran yang dilakukan dalam kelas merupakan aktivitas mentransformasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pengajaran diharapkan mengembangkan kapasitas belajar, kompetensi dasar, dan potensi yang dimiliki oleh siswa secara penuh. Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa, sehingga siswa ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran, dapat mengembangkan cara-cara belajar mandiri, berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses pembelajaran itu sendiri.
A. Defennisi-defenisi
Rancangan (design) juga sering dikatakan sebagai proses analisis dan sintesis yang dimulai dengan suatu problem komunikasi dan diakhiri dengan rencana solusi operasional
pesan (message) ialah suatu pola tanda/lambang, baik berupa kata maupun gambar, yang dimaksudkan untuk mengubah prilaku kognitif (berpikir), afektif (bersikap) dan psikomotorik (bertindak) seseorang atau kelompok
Pembelajaran (instuction) di sini tidak hanya merujuk kepada konteks pembelajaran formal di ruang kelas, di mana pemerolehan keterampilan dan konsep tertentu merupakan tujuan sentralnya, tetapi juga mencakup seluruh apa yang terkandung dalam istilah “komunikasi”, termasuk konteks pembelajaran informal, di mana sikap dan emosi amat diperhatikan
rancangan pesan pembelajaran (instructional message design) ialah rencana proses rekayasa (manipulasi) pola tanda dan simbol yang menghasilkan berbagai kondisi belajar
B. Interaksi dan Komunikasi Merancang Pesan
Dalam berinteraksi dan berkomunikasi melibatkan dua komponen yaitu pesan dan lambang (simbol)
C. Prinsip- Prinsip Desain Pesan Pembelajaran
1. Prinsip kesiapan dan motivasi
2. Prinsip Pemanfaatan Media Pembelajaran
3. Prinsip partisipasi aktif siswa
4.Prinsip mendengar dan Menyimak
5.Prinsip Umpan Balik
6.Prinsip Perulangan
D. Pendekatan dalam Desain Pesan Pembelajaran
1.Pendekatan Logis dan Psikologis
2.Pendekatan spiral
3.Pendekatan Hierarki
Maksud logis ialah pertama bahwa materi ajar yang disusun
cukup logis bagi peserta didik yang menerima pesan dalam bahan
ajar tersebut. Kedua bahwa bahan ajar yang disusun dimulai dari
bagian menuju keseluruhan, sederhana menuju yang komplek,
nyata ke abstrak, dan dari bagaimana menjadi mengapa.
Pendekatan spiral , bahan ajar dipusatkan pada topik atau pokok
bahasan tertentu. Dari topik atau pokok bahasan tersebut bahan
diperluas dan diperdalam. Topik atau bahan ajar tersebut adalah
sesuatu yang popular dan sederhana, tetapi kemudian diperluas
dan diperdalam dengan bahan yang lebih kompleks.
Pendekatan Hirearki materi pembelajaran secara hierarkis
menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke
atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus dipelajari
dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
E. Metode-Metode Menyampaikan Pesan Pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar